CERITA PENDEK – Untukmu yang Tak Sempat Kulumukuk ilustras i foto p ixa bay.com Malam itu, kota terasa seperti menahan napasnya sendiri. Jalanan yang biasanya riuh mendadak lengang, dan angin membawa aroma tanah basah yang membuatku ingin kembali pada kenangan—kenangan tentang aku, kau, dan dia. Namaku Raka , dan kau… kau adalah satu-satunya nama yang selalu menggema di batinku sejak hari pertama kita bertemu. Tapi takdir, seperti biasa, selalu memiliki cara mengiris paling halus pada sesuatu yang paling kita cintai. Aku masih ingat pertama kali bertemu denganmu di bawah lampu jalan yang temaram. Kau berdiri sambil menatap layar ponsel, seolah dunia sedang mengejarmu. Saat aku mendekat, kau menoleh dan tersenyum—senyum tipis yang membuat jantungku berdetak seperti hujan pertama yang menghantam jendela. “ Kau terlihat bingung… ada yang kaucari? ” tanyaku waktu itu. Kau tertawa kecil sambil menahan rambutmu yang hampir diterbangkan angin. “ Aku kehilangan arah, mungkin j...
Cerita Pendek:“Cinta di Punggung Penanggungan” ilustrasi foto by https://travelspromo.com/htm-wisata/gunung-penanggungan-mojokerto/ Angin pagi berhembus lembut ketikaA langkahku menginjak tanah Gunung Penanggungan. Kabut tipis melayang di antara pepohonan, dan suara burung liar terasa seperti musik pengiring perjalanan kita. Aku menoleh ke arahmu—kau yang ber?Adiri dengan ransel di punggung, napas teratur, dan senyum kecil yang selalu menenangkan. “Siap?” tanyaku pelan. Kau mengangguk, menatap jalur pendakian yang menanjak. “Selama ada kamu, aku siap menghadapi apa pun.” Kalimat itu mungkin sederhana, tapi bagiku seperti doa yang meneduhkan. Kami mulai mendaki. Setiap langkah membawa kenangan, setiap hembusan napas terasa seperti mendekatkan kami, bukan hanya ke puncak, tapi juga ke hati masing-masing. “Aku selalu suka aroma tanah basah seperti ini,” katamu. “Kenapa?” “Karena… mengingatkanku bahwa setiap perjalanan dimulai dari pijakan. Dan aku ingin perjalanan cintaku ju...