Postingan

Menampilkan postingan dengan label pinjol

Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi

Gambar
Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi_ ilustrsi foto by  Triptrus.com Catatan Kritis Tentang Keindahan yang Terluka Gunung Rinjani bukan sekadar gunung bagi masyarakat Lombok—ia adalah napas, marwah, dan cermin kehidupan. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani berdiri gagah sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Ia bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga destinasi rohani, tempat suci bagi umat Hindu, dan bentang alami yang membawa siapapun yang melihatnya pada perenungan yang dalam. Namun, di balik keelokan panorama sabana, danau Segara Anak yang biru kehijauan, serta cahaya mentari yang menyentuh lembut punggung gunung, ada luka-luka yang tak terlihat. Luka karena keserakahan manusia, luka karena keindahan yang terlalu sering dimanfaatkan tanpa tanggung jawab. "Kau bukan sekadar tanah tinggi, Rinjani. Kau adalah puisi yang mengalir di dahi pagi. Namun kini, langitmu mengabur oleh jejak-jejak tamak, dan bisik anginmu tercekik aroma pla...

Cerita Pendek:Lonceng Akhir

Gambar
Ilusi foto Cerita Pendek:Lonceng Akhir (pixabay.com) Aku adalah seorang pegawai pabrik yang terjebak dalam gelapnya dunia pinjaman online. Semua bermula dari sebuah keputusan bodoh yang kuambil dengan berpikir bahwa segalanya akan baik-baik saja. Siapa yang mengira bahwa dari sekadar pinjaman kecil untuk kebutuhan mendesak, utang itu akan menjeratku dalam lingkaran setan yang tak berujung? Hari itu, pabrik tempatku bekerja baru saja tutup. Tubuhku terasa lelah, namun pikiranku lebih berat menanggung beban utang yang semakin menumpuk. Aku duduk di bangku taman kecil di depan pabrik, memandang kosong ke arah jalanan. Pikiranku sibuk, mencoba mencari cara untuk keluar dari situasi ini. Pinjaman pertama hanya dua juta, tapi bunga yang mencekik membuat utang itu melonjak hingga belasan juta dalam beberapa bulan. Ketika aku masih tenggelam dalam kekhawatiran, seseorang menepuk bahuku. Wajahnya garang, sorot matanya tajam seolah menusukku. "Selamat sore, Mbak Rini," katanya dengan s...

Cerita pendek:Di Ujung Tali Kehancuran

Gambar
Ilusi foto Cerita pendek:Di Ujung Tali Kehancuran (https://pixabay.com/id/photos/kesedihan-depresi-pria-kesendirian-5520343/) Aku berdiri di depan cermin, memandangi bayangan diriku yang semakin asing. Mata yang kosong, wajah yang pucat, bibir yang bergetar. Dunia di sekelilingku seolah-olah memudar, hanya menyisakan bayangan kelabu dari kenyataan yang menyakitkan. Aku ingin berteriak, tapi suaraku tertahan di tenggorokan. Aku ingin menangis, tapi air mata ini sudah habis. Yang tersisa hanyalah hampa—dan tali yang menggantung di langit-langit kamar. "Tidak ada jalan keluar," bisikku pada bayanganku sendiri, suaraku terdengar lebih seperti desahan. Tak ada yang akan menolong. Tak ada yang peduli. Semuanya dimulai dengan sebuah pesan singkat, sebuah tawaran pinjaman online yang menggiurkan. “Butuh uang cepat? Dapatkan hingga 10 juta tanpa jaminan!” Pesan itu masuk di tengah malam, saat aku sedang terjaga dengan kepala penuh kekhawatiran tentang biaya kuliah yang semakin menumpu...