Cerita Pendek:“Cinta di Punggung Penanggungan” ilustrasi foto by https://travelspromo.com/htm-wisata/gunung-penanggungan-mojokerto/ Angin pagi berhembus lembut ketikaA langkahku menginjak tanah Gunung Penanggungan. Kabut tipis melayang di antara pepohonan, dan suara burung liar terasa seperti musik pengiring perjalanan kita. Aku menoleh ke arahmu—kau yang ber?Adiri dengan ransel di punggung, napas teratur, dan senyum kecil yang selalu menenangkan. “Siap?” tanyaku pelan. Kau mengangguk, menatap jalur pendakian yang menanjak. “Selama ada kamu, aku siap menghadapi apa pun.” Kalimat itu mungkin sederhana, tapi bagiku seperti doa yang meneduhkan. Kami mulai mendaki. Setiap langkah membawa kenangan, setiap hembusan napas terasa seperti mendekatkan kami, bukan hanya ke puncak, tapi juga ke hati masing-masing. “Aku selalu suka aroma tanah basah seperti ini,” katamu. “Kenapa?” “Karena… mengingatkanku bahwa setiap perjalanan dimulai dari pijakan. Dan aku ingin perjalanan cintaku ju...
September yang Tercabik ilusi foto puisi september yang tercabik https://pixabay.com/id/photos/penari-tarian-pasir-pantai-menari-5576002/ Di ambang September yang temaram, Bulan memancar sinar kesepian, Terlukis pada langit yang muram, Hati ini terasa perih dalam diam. Angin malam menyusup hampa, Membawa rindu yang tak berbalas, Seperti daun yang gugur tanpa suara, Jatuh, terpisah, hilang, dan tak terbatas. Kenanganmu datang mengusik malam, Seperti hujan yang tiba-tiba deras, Menyelimuti jiwa dengan kesedihan kelam, Meninggalkan luka yang tak pernah terbebas. Kau yang pernah menjadi pelabuhan, Kini hanya bayang yang tak terjangkau, Seperti mimpi yang usang dan terlupakan, Tinggalkan jejak luka di setiap langkah ini. September, bulan cinta yang terkoyak, Menyisakan air mata di setiap sudut, Semua janji yang dulu ter...