Postingan

Menampilkan postingan dengan label jogja

Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi

Gambar
Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi_ ilustrsi foto by  Triptrus.com Catatan Kritis Tentang Keindahan yang Terluka Gunung Rinjani bukan sekadar gunung bagi masyarakat Lombok—ia adalah napas, marwah, dan cermin kehidupan. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani berdiri gagah sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Ia bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga destinasi rohani, tempat suci bagi umat Hindu, dan bentang alami yang membawa siapapun yang melihatnya pada perenungan yang dalam. Namun, di balik keelokan panorama sabana, danau Segara Anak yang biru kehijauan, serta cahaya mentari yang menyentuh lembut punggung gunung, ada luka-luka yang tak terlihat. Luka karena keserakahan manusia, luka karena keindahan yang terlalu sering dimanfaatkan tanpa tanggung jawab. "Kau bukan sekadar tanah tinggi, Rinjani. Kau adalah puisi yang mengalir di dahi pagi. Namun kini, langitmu mengabur oleh jejak-jejak tamak, dan bisik anginmu tercekik aroma pla...

Malam Minggu di Malioboro: Di Antara Denyut Lampu, Angkringan, dan Aroma Kerinduan

Gambar
Malam Minggu di Malioboro: Di Antara Denyut Lampu, Angkringan, dan Aroma Kerinduan foto by_ tourjogja.com Di sebuah malam minggu yang lembut, saat langit Yogyakarta menggantungkan bulan separuh luka di atas kepala, langkah kaki saya menjejak lantai kota dengan napas pelan—seperti baru saja selesai berdoa. Bukan menuju masjid, bukan pula ke keramaian pesta. Saya melangkah ke satu tempat yang selalu menyimpan nostalgia: Malioboro . Jantung kota yang tak pernah benar-benar tidur, bahkan saat waktu menua dan lampu-lampu kota kehilangan nyalanya sendiri. Malam itu, Malioboro bukan sekadar nama jalan. Ia menjelma tubuh raksasa : nadi berdenyut di setiap langkah kaki wisatawan, nafas terasa dari gerobak angkringan yang mengepul di sudut trotoar, dan suara—ah, suara!—bercampur antara rintik gamelan dari radio tua dan suara pedagang asongan yang menawarkan gantungan kunci berbentuk andong. Langkah saya berhenti di depan Gedung Agung. Di sana, sekelompok anak muda berseragam SMA duduk bersil...