Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi

Gambar
Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi_ ilustrsi foto by  Triptrus.com Catatan Kritis Tentang Keindahan yang Terluka Gunung Rinjani bukan sekadar gunung bagi masyarakat Lombok—ia adalah napas, marwah, dan cermin kehidupan. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani berdiri gagah sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Ia bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga destinasi rohani, tempat suci bagi umat Hindu, dan bentang alami yang membawa siapapun yang melihatnya pada perenungan yang dalam. Namun, di balik keelokan panorama sabana, danau Segara Anak yang biru kehijauan, serta cahaya mentari yang menyentuh lembut punggung gunung, ada luka-luka yang tak terlihat. Luka karena keserakahan manusia, luka karena keindahan yang terlalu sering dimanfaatkan tanpa tanggung jawab. "Kau bukan sekadar tanah tinggi, Rinjani. Kau adalah puisi yang mengalir di dahi pagi. Namun kini, langitmu mengabur oleh jejak-jejak tamak, dan bisik anginmu tercekik aroma pla...

PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN

Gambar
  PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN (https://pixabay.com/id/photos/hujan-jalan-kota-pelabuhan-1479303/) Hujan menari di atas jendela, rintiknya menyapa dengan lembut, seperti bisikan rindu yang terpendam, menyentuh hatiku dengan lembut. Setiap tetes yang jatuh, adalah jejakmu yang hilang di waktu, mengingatkanku pada senyum yang dulu, yang kini hanya ada dalam mimpi. Hujan, bawa aku kembali ke pelukanmu, bawa aku menelusuri jalan yang pernah kita lalui, di mana setiap langkah kita penuh tawa, sekarang hanya ada sepi dan bayanganmu. Kau tahu, dalam diam aku merindukanmu, di setiap rintik yang menari, aku merasa ada bisikanmu yang hilang, seperti angin yang membawa namamu, meski tak pernah kembali. Aku menutup mata, dan hujan mengalirkan kenangan, tentang saat kita berlari bersama, di bawah langit yang menatap kita dengan penuh janji. Namun kini, hanya rintik yang menemani, dalam hening yang menyelubungi hati, kerinduanku yang tak pernah padam, terpatri dalam setiap tetes hujan ini...

Puisi cinta:Bidadari Berkerudung Merah

Gambar
Ilustrasi gambar bidadari berkerudung Merah by suaralukaa.com Di antara rimba sunyi yang diselimuti kabut senja, Melangkah ia—bidadari berparas cahaya, Berkerudung merah, laksana fajar yang menyapa, Menyibak sepi, menggetarkan dedaunan yang merunduk pasrah. Mata berbinar, serupa bintang yang jatuh ke bumi, Menyalakan gulita di dada para perindu malam, Tatkala angin pun tunduk dalam sepoi yang lirih, Menyaksikan langkahnya bagai tarian dalam mimpi kelam. Kerudung merahnya—lembayung yang membalut rahasia, Menyimpan kisah angin, rindu, dan samudra tanpa nama, Parasnya bening bagai embun pagi di kelopak mawar, Namun menyimpan bara yang memagut dalam diam. Oh, bidadari, yang meniti jalan tak tersentuh fana, Hadir dalam sunyi, mengalir seperti doa yang tak henti, Setiap tatap matamu memecah duka menjadi cahaya, Mengukir syair abadi di langit hati yang sepi. Adakah gerangan engkau sekadar bayang? Ataukah suratan takdir yang menyingkap keajaiban? Bidadari berkerudung merah, titisan kisah langi...

Puisi Romantis:Cinta di Bulan Ramadan

Gambar
ilusi foto cinta bulan ramadan   Di bawah cahaya rembulan yang redup,  aku temukan cinta dalam doa yang khusyuk. Di antara gemuruh takbir yang syahdu,  kau hadir bagai bisikan rindu. Ramadan membawa cahaya ke dalam hati,  menjernihkan segala gundah yang pernah pergi. Aku mengenalmu bukan dalam tatapan,  namun dalam sujud dan ketulusan harapan. Dalam malam-malam sunyi bertabur doa,  kita saling menyebut nama di hadapan-Nya.  Tak perlu genggaman, tak perlu sentuhan, kita bersama dalam ikatan keimanan. Seperti embun yang jatuh di ujung subuh,  cintaku padamu tak riuh namun utuh.  Bukan karena rupa, bukan karena dunia,  melainkan karena-Nya yang mempertemukan jiwa. Sahur yang kita jalani dalam kesederhanaan,  mengajarkan arti cinta dalam keikhlasan.  Berbuka dalam sujud dan syukur mendalam, menyadarkan bahwa cinta adalah tentang keteguhan. Kau adalah doa yang kusisipkan dalam malam,  yang kusebut lirih dalam setiap salam. Jika...

Cerita Pendek:Cinta di Malam Lailatul Qadar

Gambar
  Ilusi Gambar Cerita Pendek  Cinta di Malam Lailatul Qadar    https://pixabay.com/id/illustrations/pasangan-muslim-berdoa-islam-6116320/ _ Suaralukaa.com Langit malam itu begitu pekat, seolah semesta sedang menyimpan rahasia terbesar yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang beriman. Udara terasa lebih sejuk dari biasanya, dan suara takbir menggema dari berbagai sudut kota, menyatu dengan desir angin yang lembut menyapu pepohonan. Malam itu adalah malam ke-27 Ramadan, malam yang diyakini sebagai Lailatul Qadar, malam penuh berkah yang lebih baik dari seribu bulan. Di dalam masjid tua yang berdiri megah di pinggiran kota, Adam duduk bersimpuh, tenggelam dalam doa yang khusyuk. Hatinya yang selama ini gersang perlahan-lahan terisi oleh kehangatan yang sulit dijelaskan. Di tengah malam yang penuh ketenangan itu, tiba-tiba pandangannya tertumbuk pada seorang gadis yang sedang berdoa di sudut lain masjid. Wajahnya samar tertutup mukena putih, namun sinar matanya memanca...