Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Cerita Pendek:“Cinta di Punggung Penanggungan”

  Cerita Pendek:“Cinta di Punggung Penanggungan” ilustrasi foto by https://travelspromo.com/htm-wisata/gunung-penanggungan-mojokerto/ Angin pagi berhembus lembut ketikaA langkahku menginjak tanah Gunung Penanggungan. Kabut tipis melayang di antara pepohonan, dan suara burung liar terasa seperti musik pengiring perjalanan kita. Aku menoleh ke arahmu—kau yang ber?Adiri dengan ransel di punggung, napas teratur, dan senyum kecil yang selalu menenangkan. “Siap?” tanyaku pelan. Kau mengangguk, menatap jalur pendakian yang menanjak. “Selama ada kamu, aku siap menghadapi apa pun.” Kalimat itu mungkin sederhana, tapi bagiku seperti doa yang meneduhkan. Kami mulai mendaki. Setiap langkah membawa kenangan, setiap hembusan napas terasa seperti mendekatkan kami, bukan hanya ke puncak, tapi juga ke hati masing-masing. “Aku selalu suka aroma tanah basah seperti ini,” katamu. “Kenapa?” “Karena… mengingatkanku bahwa setiap perjalanan dimulai dari pijakan. Dan aku ingin perjalanan cintaku ju...

PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN

  PUISI:KERINDUAN RINTIK HUJAN (https://pixabay.com/id/photos/hujan-jalan-kota-pelabuhan-1479303/) Hujan menari di atas jendela, rintiknya menyapa dengan lembut, seperti bisikan rindu yang terpendam, menyentuh hatiku dengan lembut. Setiap tetes yang jatuh, adalah jejakmu yang hilang di waktu, mengingatkanku pada senyum yang dulu, yang kini hanya ada dalam mimpi. Hujan, bawa aku kembali ke pelukanmu, bawa aku menelusuri jalan yang pernah kita lalui, di mana setiap langkah kita penuh tawa, sekarang hanya ada sepi dan bayanganmu. Kau tahu, dalam diam aku merindukanmu, di setiap rintik yang menari, aku merasa ada bisikanmu yang hilang, seperti angin yang membawa namamu, meski tak pernah kembali. Aku menutup mata, dan hujan mengalirkan kenangan, tentang saat kita berlari bersama, di bawah langit yang menatap kita dengan penuh janji. Namun kini, hanya rintik yang menemani, dalam hening yang menyelubungi hati, kerinduanku yang tak pernah padam, terpatri dalam setiap tetes hujan ini...

Puisi cinta:Bidadari Berkerudung Merah

Ilustrasi gambar bidadari berkerudung Merah by suaralukaa.com Di antara rimba sunyi yang diselimuti kabut senja, Melangkah ia—bidadari berparas cahaya, Berkerudung merah, laksana fajar yang menyapa, Menyibak sepi, menggetarkan dedaunan yang merunduk pasrah. Mata berbinar, serupa bintang yang jatuh ke bumi, Menyalakan gulita di dada para perindu malam, Tatkala angin pun tunduk dalam sepoi yang lirih, Menyaksikan langkahnya bagai tarian dalam mimpi kelam. Kerudung merahnya—lembayung yang membalut rahasia, Menyimpan kisah angin, rindu, dan samudra tanpa nama, Parasnya bening bagai embun pagi di kelopak mawar, Namun menyimpan bara yang memagut dalam diam. Oh, bidadari, yang meniti jalan tak tersentuh fana, Hadir dalam sunyi, mengalir seperti doa yang tak henti, Setiap tatap matamu memecah duka menjadi cahaya, Mengukir syair abadi di langit hati yang sepi. Adakah gerangan engkau sekadar bayang? Ataukah suratan takdir yang menyingkap keajaiban? Bidadari berkerudung merah, titisan kisah langi...

Puisi Romantis:Cinta di Bulan Ramadan

ilusi foto cinta bulan ramadan   Di bawah cahaya rembulan yang redup,  aku temukan cinta dalam doa yang khusyuk. Di antara gemuruh takbir yang syahdu,  kau hadir bagai bisikan rindu. Ramadan membawa cahaya ke dalam hati,  menjernihkan segala gundah yang pernah pergi. Aku mengenalmu bukan dalam tatapan,  namun dalam sujud dan ketulusan harapan. Dalam malam-malam sunyi bertabur doa,  kita saling menyebut nama di hadapan-Nya.  Tak perlu genggaman, tak perlu sentuhan, kita bersama dalam ikatan keimanan. Seperti embun yang jatuh di ujung subuh,  cintaku padamu tak riuh namun utuh.  Bukan karena rupa, bukan karena dunia,  melainkan karena-Nya yang mempertemukan jiwa. Sahur yang kita jalani dalam kesederhanaan,  mengajarkan arti cinta dalam keikhlasan.  Berbuka dalam sujud dan syukur mendalam, menyadarkan bahwa cinta adalah tentang keteguhan. Kau adalah doa yang kusisipkan dalam malam,  yang kusebut lirih dalam setiap salam. Jika...

Cerita Pendek:Cinta di Malam Lailatul Qadar

  Ilusi Gambar Cerita Pendek  Cinta di Malam Lailatul Qadar    https://pixabay.com/id/illustrations/pasangan-muslim-berdoa-islam-6116320/ _ Suaralukaa.com Langit malam itu begitu pekat, seolah semesta sedang menyimpan rahasia terbesar yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang beriman. Udara terasa lebih sejuk dari biasanya, dan suara takbir menggema dari berbagai sudut kota, menyatu dengan desir angin yang lembut menyapu pepohonan. Malam itu adalah malam ke-27 Ramadan, malam yang diyakini sebagai Lailatul Qadar, malam penuh berkah yang lebih baik dari seribu bulan. Di dalam masjid tua yang berdiri megah di pinggiran kota, Adam duduk bersimpuh, tenggelam dalam doa yang khusyuk. Hatinya yang selama ini gersang perlahan-lahan terisi oleh kehangatan yang sulit dijelaskan. Di tengah malam yang penuh ketenangan itu, tiba-tiba pandangannya tertumbuk pada seorang gadis yang sedang berdoa di sudut lain masjid. Wajahnya samar tertutup mukena putih, namun sinar matanya memanca...