Postingan

Menampilkan postingan dengan label bahayarokok

Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi

Gambar
Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi_ ilustrsi foto by  Triptrus.com Catatan Kritis Tentang Keindahan yang Terluka Gunung Rinjani bukan sekadar gunung bagi masyarakat Lombok—ia adalah napas, marwah, dan cermin kehidupan. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani berdiri gagah sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Ia bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga destinasi rohani, tempat suci bagi umat Hindu, dan bentang alami yang membawa siapapun yang melihatnya pada perenungan yang dalam. Namun, di balik keelokan panorama sabana, danau Segara Anak yang biru kehijauan, serta cahaya mentari yang menyentuh lembut punggung gunung, ada luka-luka yang tak terlihat. Luka karena keserakahan manusia, luka karena keindahan yang terlalu sering dimanfaatkan tanpa tanggung jawab. "Kau bukan sekadar tanah tinggi, Rinjani. Kau adalah puisi yang mengalir di dahi pagi. Namun kini, langitmu mengabur oleh jejak-jejak tamak, dan bisik anginmu tercekik aroma pla...

Cerita Pendek:Hembusan Asap yang Mencari Jati Diri

Gambar
  Ilusi foto Cerita Pendek:Hembusan Asap yang Mencari Jati Diri//screen https://pixabay.com/id/photos/merokok-potret-rokok-wanita-model-4914808/ Aku menyalakan sebatang rokok lagi, menatap kosong ke arah langit yang mulai memerah, menjelang senja. Asap mengepul di sekitarku, berputar-putar seolah ingin menelan segala keraguan yang selama ini aku pendam. Sebagai gadis berumur 19 tahun, aku masih merasa terjebak di antara harapan dan kenyataan. Di antara apa yang mereka inginkan dariku, dan apa yang aku inginkan untuk diriku sendiri. "Rokok lagi, Ren? Gimana paru-parumu nanti?" Suara Maya, sahabatku, terdengar dari belakang. Dia berjalan menghampiri, duduk di sampingku di atas tembok tua yang menghadap ke taman kota. Aku tidak menjawab. Aku hanya menatap batang rokok di jariku. Ini mungkin sudah yang ketiga dalam satu jam ini. Tapi, entah kenapa, setiap kali asap itu menyusup ke paru-paru, aku merasa ada sesuatu yang mendekatiku—sesuatu yang tak bisa aku deskripsikan dengan...