Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi

Gambar
Rinjani, Ketika Langit Jatuh di Pelukan Bumi_ ilustrsi foto by  Triptrus.com Catatan Kritis Tentang Keindahan yang Terluka Gunung Rinjani bukan sekadar gunung bagi masyarakat Lombok—ia adalah napas, marwah, dan cermin kehidupan. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, Rinjani berdiri gagah sebagai gunung tertinggi kedua di Indonesia. Ia bukan hanya tujuan pendakian, tetapi juga destinasi rohani, tempat suci bagi umat Hindu, dan bentang alami yang membawa siapapun yang melihatnya pada perenungan yang dalam. Namun, di balik keelokan panorama sabana, danau Segara Anak yang biru kehijauan, serta cahaya mentari yang menyentuh lembut punggung gunung, ada luka-luka yang tak terlihat. Luka karena keserakahan manusia, luka karena keindahan yang terlalu sering dimanfaatkan tanpa tanggung jawab. "Kau bukan sekadar tanah tinggi, Rinjani. Kau adalah puisi yang mengalir di dahi pagi. Namun kini, langitmu mengabur oleh jejak-jejak tamak, dan bisik anginmu tercekik aroma pla...

Cerita Pendek:Duri dalam Mawar

Gambar
  Ilusi gambar Cerita Pendek:Duri dalam Mawar  https://pixabay.com/id/photos/pasangan-matahari-terbenam-6562725/ Hujan mengguyur lebat malam itu, membasahi jalan setapak menuju rumah tua di pinggir kota. Lampu jalan yang remang-remang memantulkan bayangan pohon yang melambai seperti sosok-sosok hantu. Di dalam rumah itu, tiga jiwa terjerat dalam cinta yang gelap. Amara duduk di sofa ruang tamu, menatap cangkir teh di tangannya yang dingin. Hatinya berdenyut oleh kecamuk rasa bersalah dan kebencian. Di seberangnya, Reza berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding, rokok terselip di antara jari-jarinya. “Amara,” kata Reza dengan suara rendah. “Kamu harus memilih. Aku atau dia.” Amara mendongak, matanya yang kelam bertemu dengan tatapan tajam Reza. “Ini tidak semudah itu, Reza. Aku mencintai kalian berdua. Tapi...” Suaranya pecah, tertahan oleh air mata yang menggantung di kelopak matanya. Pintu depan berderit terbuka, dan langkah berat terdengar dari koridor. Arya muncu...

Puisi cinta;Menanti Cinta di Malam Sunyi

Gambar
Ilus foto puisi  Menanti Cinta di Malam Sunyi fiqi Andre Di bawah langit yang kelam tak berbintang, Aku duduk terdiam, berselimut bayang. Angin malam berbisik lembut, menyapa, Namun dinginnya lebih dalam dari luka. Jam berdetak, seperti menertawakan, Waktu yang berjalan tanpa kepastian. Aku menunggu, meski tahu samar, Langkahmu yang tak kunjung benar-benar datang. Ada rindu yang menggantung di udara, Mengisi ruang hati dengan cerita hampa. Cahaya bulan perlahan memudar, Namun bayang wajahmu tetap bersinar. Aku bertanya pada malam yang bisu, Apakah kau juga melihatku di waktu itu? Di sudut gelap kesepian ini, Aku hanyut dalam ilusi yang tak bertepi. Seperti ombak yang mengejar pantai, Hatiku berharap meski sering terabai. Adakah kau di sana, menatap langit yang sama, Atau hanya aku, tenggelam dalam nestapa? Daun gugur perlahan menyentuh bumi, Seperti rinduku, jatuh tanpa arti. Namun aku tetap menanti, di ujung malam, Meski yang kutemukan hanyalah sepi yang kelam. Cinta, akankah kau ...